Minggu, 20 Juli 2014

Pembelajaran IPA



Pembelajaran IPA
          Menurut Trianto (2013: 136), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu. Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah serta rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
          Menurut BSNP (2006: 1), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan mampu menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
          Menurut Kardi dan Nur (Trianto, 2013: 136), IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Oleh karena itu, dalam menjelaskan hakikat fisika, pengertian IPA dipahami terlebih dahulu. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.
          Beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam yang dapat diamati indera atau tidak dapat diamati dengan indera dan gejala-gejalanya secara sistematis melalui metode ilmiah bukan hanya fakta, konsep dan prisip tetapi menghasilkan  produk sains dan berisi kumpulan pengetahuan, cara untuk penyelidikan dan sebagai proses ilmiah.

Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 151), mata pelajaran IPA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
  1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya. 
  2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
  4.  Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi. 
  5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam. 
  6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 
  7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. 
           Menurut Hardini dan Puspitasari (2012:152) ada beberapa tekenik penyajian pemebelajaran    IPA sebagai berikut; 
               1) inquiri atau menemukan, 
               2) SETS atau Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat, 
               3) pemecahan masalah, 
               4) diskusi, 
               5) tanya-jawab,
               6) penugasan, 
               7) karya wisata,
               8) demonstrasi.

Sumber : 
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari.  2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta: Famillia (Group Relasi Inti Media).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar